Identitas Buku
Sejarah Maulid Nabi: Meneguhkan Semangat KeisIaman dan Kebangsaan Sejak Khaizuran (173 H.) Hingga Habib Luthfi bin Yahya (1947 M.- Sekarang)Penulis : Ahmad Tsauri
Penerbit : Menara Publisher
Jumlah Halaman : xxviii+288
Tahun terbit : 2015
Rating : 4/5
Review Buku
Bila Maulid Nabi biasanya diperbincangkan dalam segi teologisnya, halal-haram atau sunnah-bid'ah, maka melalui buku ini, Maulid Nabi dibahas dari sisi historis. Maulid Nabi bukan fenomena kemarin sore yg masih perlu dibahas dalam segi sunnah-bidah karena bagi penulis hal tersebut sudah ditulis dalam karyanya Secercah Cinta: Jalinan Cinta Seorang Hamba dengan Sang Pencipta (2012).
Buku yang ditulis Ahmad Tsauri ini berisi 7 Bab mengulas bagaimana historis perayaan Maulid Nabi sejak zaman klasik hingga zaman now, di berbagai negara serta Spiritualitas & Nasionalisme dalam perayaan Maulid Kanzus Sholawat.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW sudah dirayakan oleh masyarakat muslim sejak abad 2 H. Sosok yg memerintahkan penduduk mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madinah & Mekkah yaitu Khaizuran. Seorang wanita terpelajar yg berpengaruh selama masa pemerintahan 3 khalifah Dinasti Abbasiah dan semula budak yg dimerdekakan khalifah Al-Mahdi bin Mansur al-Abbas pada tahun 159 H, lalu dinikahi Sang khalifah.
Ada 3 perayaan yg diadopsi & dimodifikasi Khaizuran, yaitu perayaan Nairuz (awal tahun), Mahrajan (akhir tahun) dan Ram. Ketiga perayaan tsb. melahirkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara perayaan saat itu berupa bacaan sastra puisi maupun esai & pembagian makanan. Sedangkan orang yg pertama menulis kitab Maulid Nabi adalah Ka’ab bin Zuhair.
Maulana Habib Luthfi bin Yahya merupakan tokoh yang mempopulerkan perayaan Maulid Nabi melalui Majelis Kanzus Shalawat, Indonesia. Menurut beliau, Maulid bukan sekedar acara seremonial dan basa-basi. Maulid merupakan luapan rasa cinta yg begitu kuat kepada sang Datuk, Nabi Muhammad Saw (Hal 177).
Buku ini mengenyangkan akan pengetahuan perihal Maulid Nabi. Karena buku ini bukan macam novel atau kumpulan cerpen, mungkin bagi sebagian orang tidak begitu menarik, tapi telaah historis disini mengajak kita untuk mempelajari posisi Maulid dalam dakwah islam.
Post a Comment
Post a Comment