Terima kasih 2018

Terima kasih 2018

Tahun 2018 menjadi tahun perjuangan menyelesaikan tanggung jawab yang sudah dimulai sejak tahun 2016. Amanah untuk menyelesaikan studi lanjut. Bagi sebagian orang memang wisuda bukan hal yang amat penting. Tapi bagiku, wisuda adalah salah satu hal kecil yang bisa membuat kedua orang tuaku bahagia, terutama ibu.

Ibuku yang selalu menjadi sahabat sambatku mulai masuk kuliah, hingga sekarang. Tangis, galau dan tawa selalu bergantian mengiringi perjalanan tugas akhir. Selain itu, alarm jatah beasiswa juga sudah meraung-raung. Tepat habis di tahun 2018. Karena aku tidak mau merepotkan orang tua untuk menambah semester atau biaya lagi, maka mau tidak mau harus menyelesaikan yang satu itu.

Setelah wisuda pun aku masih belum bekerja. Sekedar daftar melamar pekerjaan pun nanti saja. Lagi-lagi hanya untuk membuat kedua orang tua bahagia, melamar salah satu fomasi cpns. Jadi, aku menetap di rumah, sesekali pergi ke rumah sepupu untuk belajar bersama para ponakan yang super manja.

Atas nikmat-Nya yang selalu tercurahkan hingga kini, berapa banyak yang kamu dustakan, Qii? Masih kurang syukurnya, kurang ikhlas menerima apa yang diberi.

Terimakasih 2018, sudah membuat perjalananku berwarna, meski katamu hanya monokrom, tapi aku tetap menyukainya

Suka, duka memang hal biasa
Namun dengan siapa kita melaluinya akan selalu menjadi istimewa
Itu katamu

Bagiku,
selama perjalanan yang kau tempuh entah sendiri atau bersama orang lain memberikan energi positif
bagimu, bagi sekitarmu maka selalu bersyukurlah.
Bersabarlah selalu.