Konten [Tampil]
Hadiah. Sebuah pemberian. Bagiku sebuah anugrah, karunia. Menurutku selama ini hadiah terindah dari-Nya adalah kebahagiaan kedua orang tuaku, termasuk kesehatan yang diberikan kepada kami sekeluarga. Itu yang sangat mahal dan sering diabaikan sebaseba orang.
Hal yang sangat penting untuk diingat adalah kesehatan itu mahal harganya. Banyak orang yang heran akan kedua orang tuaku. Alhamdulillah, tidak pernah terlihat sakit sampai masuk rumah sakit (naudzubillah). Padahal masak iya sedang sakit dibuatkan woro-woro😂. Memang benar, bapak ibuk alhamdulillah, selalu sehat. Paling sakit ya kepleset, kecetit, pusing, batuk yang nantinya dihajar minum air rebusan daun2 atau tanaman alami sambil istirahat cukup ya alhamdulillah, sembuh. Paling parah ya nanti lari ke dokter tetangga, obatnya diminum 1-2 hari sudah dihentikan konsumsi obat. Karena bapak ibuk percaya sakit itu salah satu alarm pemberianNya untuk lebih sayang kepada diri sendiri. Tapi bukan dengan memanjakan untuk mengkonsumsi obat yang malah mempekerjakan ginjal lebih keras untuk menyerapnya. Dari bapak ibuk, aku belajar salah satu cara untuk menyehatkan hidup kita adalah sering mencuci harta yang diperoleh. Karena setiap harta yang didapat ada hak saudara kita yang lain.
Satu kisah yang ibuku paling ingat adalah pas aku tes cpns kemarin. Saat itu usai mengajar TK, ibuku melihat seorang muridnya yang anak yatim belum pulang. Tanpa babibu lagi, ibuku memanggilnya dan merogoh uang yang baru dikirimi sepupunya yang kerja di Saudi Arabia. Kisah ini ibuku ceritakan sebagai pengingat untuk anak-anaknya bahwa betapa banyak cara untuk 'menyelamatkan' diri kita dari penyakit ataupun marabahaya bahkan bisa menjadi sejenis pelicin jalan usaha yang sedangskita tempuh. Dan salah satu yang ampuh yang sering dialami ibuku adalah menyantuni anak yatim.
Post a Comment
Post a Comment