Kalian pernah menemukan bacaan sekali duduk yang sangat membekas? Siang tadi aku meminta rekomendasi bacaan sekali duduk kepada teman-teman admin komunitas Gerakan OWOB, salah satunya ada yang merekomendasikan buku Larutan Senja karya Ratih Kumala ini.
Baru bisa kubaca dengan tenang usai shalat isya. Dan, akhirnya memang sekali duduk sih, tapi ada efek sampingnya baca buku ini. Apa itu? Pastikan kalau kalian sadar bahwa malam ini adalah malam Jumat Kliwon. :3
Larutan Senja
Identitas Buku
- Judul: Larutan Senja
- Penulis: Ratih Kumala
- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
- Desain sampul: Suprianto
- Ilustrasi: Shutterstock
- Tahun terbit: 2017
- Tebal buku: 136 hlm.
- Genre: Kumpulan Cerpen
- Untuk: 16+
- ISBN:978-602-03-3815-6
- Harga: Rp55.000,00
Blurb
Dia membuat larutan antara siang dan malam. Larutan yang akan menjadikan siapa pun terpikat; 'larutan senja' begitu dia menyebutnya. Dia berpikir sambil bergumul dengan racikannya di laboratorium, menggumam-gumam sendiri mengenai penemuannya kali ini.
"Pertama-tama... rasa senja tidak manis seperti siang dan tidak pahit seperti malam. Senja memiliki rasa: hangat." Dia meneteskan beberapa cairan rasa. "Lalu warna... bukan terang seperti siang, bukan hitam seperti malam... terlalu pekat."
Kali ini dia kembali mencampurteteskan beberapa cairan lain, cairan warna.
"Ada lagi... masih kurang sesuatu, ah... ya... aku tahu. Senja harus menimbulkan sebuah perasaan. Bukan perasaan gembira seperti siang atau perasaan gundah seperti malam."
Dia meneteskan cairan perasaan. Lalu larutan itu menimbulkan semacam ledakan kecil, peletik api keluar dari sana.
Selesai sudah: 'larutan senja'.
Dia tahu, saat dia membuat larutan itu, selamanya dia harus tutup mulut. Menjaga sebongkah rahasia dan tak boleh bercerita. Karena jika bocor, maka tuhan akan mencuri larutan itu dari dia guna memperkaya mainan-mainan ciptaannya yang dinamakan 'dunia'.
Review
Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang berisi 14 cerpen dengan berbagai macam latar dan isu yang diangkat. Ada isu mistisisme masyarakat, kesehatan mental, sosial, politik. Sebelum melanjutkan lagi, ulasan ini akan banyak spoiler, mohon dimaklumi yak :3
Pada saat meminta rekomendasi buku di Gramedia Digital yang bisa dibaca sekali duduk dan ada yang menyebut buku ini, diriku langsung mengunduhnya. Saat itu aku mengira mungkin ini semacam kisah roman khas anak senja hanya karena melihat sampul buku di mana warna langit khas senja dengan dua orang yang sedang duduk di kursi memandang langit. Tapi kemudian aku mengesampingkan terlebih dahulu prasangkaku dari sampul buku, apalagi ini karya mbak Ratih Kumala.
"Senja harus menimbulkan sebuah perasaan. Bukan perasaan gembira seperti siang atau perasaan gundah seperti malam. Senja berperasaaan: damai". (hlm. 43)
Membaca buku ini apalagi pada malam Jumat Kliwon mungkin sebuah kesalahan. Pasalnya adalah beberapa cerpen disini membuat merinding saat baca endingnya. Ya umpaaaan, sepertinya para shohib baca bukuku sedang mengerjaiku. :3
Di antara 14 cerpen ini, yang membuatku merinding adalah cerpen berjudul Gin Gin dari Singaraja, Dalu-Dalu dan Buraq. Efek samping yang masih terasa saat ulasan ini ditulis adalah terbayang sekelibat para tokoh entah yang menyedihkan bahkan berakhir tragis di kumpulan cerpen ini. Hash.
1. Sang Pangradji
Kisah pembuka yang berbau magis. Cukup seru tapi ending dengan bisa ditebak sih. Si Tokoh yang ingin membalas dendam malah mati terbalas dendam
2. Schizoprenia
Sebuah plot twist di akhir cerita yang membuat diriku tercengang. Indah banget mbak Ratih menuliskannya.
3. Purnama di Borneo
Kisah mistis di Kalimantan yang sedikit merinding. Ternyata tidak hanya tanah Jawa yang 'singit'.
4. Larutan Senja
Cerpen yang diambil judulnya sebagai judul buku antologinya. Yang kukira kisah roman! hadeh, aku tertipu. Mbak Ratih menuliskan tokoh aku dengan tuhan yang sedang menciptakan dunia dengan apik!
5. Tahi Lalat di Punggung Istriku
Lagi-lagi plot twist yang sungguh sedap dari mbak Ratih.
6.Dalu-Dalu
Isu politik terlihat jelas di sini.
7. Gin-Gin dari Singaraja
Cerpen yang kusuka, karena sukses membuatku berdecak dan merinding parah :3
8. Nach Westen
Dngan menggunakan sudut pandang dua orang sahabat yang tinggal di Berlin Timur di akhir 1970-an pada masa Perang Dingin. Sebuah sejarah saat Jerman dipisahkan tembok besar.
9. Wanita Berwajah Penyok
Tokoh di sini yang kusebut berakhir tragis dan menyayat hati. Aduh, TT
10. Pada Sebuah Gang Buntu
Apa hidup tak cukup dengan hanya memeras keringat? (hlm. 85)
Cinta buta mengalahkan logika dan kenyataan hidupnya. Byuh, makan tuh cinta!
11. Anakku Terbang Laksana Burung
Cerpen ini diadaptasi dari Injil Mathius, Kitab Perjanjian Baru. Kisah dari Nabi Isa a.s.
12. Radio Kakek
Seorang kakek yang memiliki radio dan diburu karena dituduh menyembunyikan pahlawan.
13. Obral Peti Mati
Kembali dengan pelajaran, apa yang kau tulis/ucapkan adalah doa untukmu.
14.Buroq
Kisah mimpi bertemu Rasulullah yang selalu dirindukan menjadi pertanyaan tersendiri. Bagaimana caranya?
Sebenarnya beberapa cerpen di buku ini sudah pernah diterbitkan ke dalam beberapa media. Mbak Ratih pun tak jarang mengganti sudut pandang dalam kumcer ini. Akan tetapi tak mengurangi keasyikan membacanya.
Kesimpulan dari ke empat belas cerpen dalam buku ini adalah kebanyakan tokoh dalam kumcer ini berakhir dengan meninggal dunia. Selain itu, jangan pernah bermain asal tuduh dalam karya penulis yang sudah jam terbang tinggi. Karena sekali kita masuk ke dalam dunia imajinasinya, sulit untuk keluar, terbayang terus akan kekuatan karakter tiap tokohnya. :3
"Apakah kita sudah merdeka? Jika ya, mengapa biolaku tergeletak pasrah bersembunyi di balik bilik lemari? Jika kugesekkan senarnya, maka mereka menyebutku lekra". (hlm 53)
Dan sekadar informasi, mbak Ratih Kumala ini adalah istri dari mas Eka Kurniawan yang terkenal dengan karya yang sudah Go International, salah satunya karya terbarunya, Sumur. Hal ini membuatku semakin ngfans, pasangan yang sangat uwu dalam berkarya. Keren!
Penutup
Begitulah, ulasan dari buku Larutan Senja karya Ratih Kumala yang kubaca sekali duduk ini. Sangat memuaskan. Jadi, buku apa yang kalian habis baca dalam sekali duduk? Komentar di bawah ya. Siapa tahu aku akan tertarik membacanya. Salam literasi!
Huaaa puas banget baca blurb dan rentetan bab di dalem buku hasil reviu Kak Naqi, the best emang kalo ngereviu, bikin aku pengin nyari bukunya :D
ReplyDeletebtw aku baru tahu kalo Kak Ratih Kumala itu istrinya Kak Eka Kurniawan, wah nggak terbayang ketika mereka saling berkomunikasi, indah bet pasti :D
Makasih, Mbak Ashryyyy. Kalau ak malah bayanginnya bukan di komunikasinya, tapi saling ledek karya masing-masing. Sehingga jadi makin produktif gitu:3
Deletewah kok bisa pas banget ya dengan tugas bikin cerbung, eh dapet ulasan cerpen dari mba Naqi. lumayan menambah khazanah dunia cerpen bagi au yang buta dunia ini wkwk. ku pengen juga baca di gramedia digital buku ini.
ReplyDeleteBte, ak jg belum ngerjakan tugas cerbung, Mbaaaak :3
DeleteIni namanya, pasangan sehati, sama&sama punya passion menulis, dan sama-sama menghasilkan karya
ReplyDeletemenambah literasiku mengenal penulis mbak. Mbak Ratih. Danmbak naqi ini senang banget ya buar review buku maupun dari ebook.
ReplyDeleteauto cari bukunya, bunda sdh berteman nih dengan gramedia digital. kena racun baca..
ReplyDeleteaku membaca judulnya jadi teringat dg cerpen dari alm penulis budi darmawan. karya beliau berjudul lelaki pemanggul goni, plottwist juga
ReplyDeletewah aku uska sih kalo fiksi gini hahaha tapi gak terlalu bisa kalo disuruh bikin
Aku tertarik judul cerpennya yang terakhir nih mba.. Jadi penasaran gimana ceritanya :D
ReplyDeleteWah salut sama orang yang suka baca via e book. Jadi penasaran pengen baca juga nih. Mksh mbak ulasannya super lengkap
ReplyDeleteAku belum pernah baca buku bergenre horor, kayany boleh dicoba nih buku satu ini. Apalagi habis dibaca sekali duduk hihihi
ReplyDeleteJadi penasaran sama bukunya. Terus terang, saya termasuk pembaca yang belum terbiasa baca buku digital
ReplyDeletemanis banget judulnya, bikin penasaran tipa cerpen di dalamnya. apalagi review mb Naqi yang bikin makin penasaran.. gimana caranya kalo mau baca juga mb?
ReplyDelete