Kembali lagi dengan tulisan yang mendukung tentang blogging. Bagaimana kabar ngeblog kalian? Aman? Masih semangat dengan nulis? Atau udah low motivation terhempas tugas kegiatan di dunia nyata? :3. Semoga kalian aman dan baik-baik saja ngeblognya yak. Kali ini Saya mau mengulik lagi tentang penjenamaan diri atau personal branding.
A. Personal Branding
Seperti yang sudah pernah saya singgung dalam pentingnya personal branding dalam dunia blogger. Personal branding ini perlu dilakukan. Sederhananya kita ingin dikenal sebagai apa, dikenal sebagai blogger apa? Yang jelas, sesuai dengan karakter diri kita sendiri, autentik.
Personal branding diri saya lebih ke blogger atau writerpreneur.
B. Optimasi Media Sosial
Saya yakin, kita semua pasti memiliki minimal satu akun media sosial. Di antara kalian masih ada yang belum memiliki akun media sosial? Sini, ngaku! Berarti kalian termasuk 20% penduduk Indonesia yang belum menggunakan media sosial.
Nah, kembali lagi untuk kebutuhan personal branding ini kita bisa menggunakan media sosial sebagai media penyebaran branding kita atau mengoptimalkan media sosial kita. Bagaimana caranya? Simak ya.
1. Kembalikan Niat Apa Untuk Bermedia Sosial
Seperti kata Mbak Jihan dalam materi optimasi media sosial, yang harus diperhatikan sebelum melakukan optimasi adalah kembali lagi niat untuk membuat akun media sosial itu untuk apa.
Biasanya selain ingin menebar manfaat alasan lainnya hanya ikut-ikutan tren ingin populer ya :3. Bercanda, Gais. Ada juga yang karena pada ponsel yang dimilikinya sudah terpasang beberapa media sosial sehingga mau tidak mau pasti akan membuat akunnya.
Nah, golongan selanjutnya yang berbahaya. Bila niatnya sudah ke arah untuk menebar kebencian, berita bohong bahkan mencari keributan.
Sesungguhnya apa pun yang pernah kalian post pada media sosial kalian, jejaknya tak akan terhapus. Mungkin saja kan kalian hapus. Akan tetapi memasuki era digital ini, teknologi yang semakin canggih menciptakan teknologi screenshoot atau tangkap layar ataupun teknologi untuk memulihkan pesan yang sudah terhapus di WhatsApp ya. Maka gunakan media sosial dengan bijak ya :).
2. Pilih media sosial yang akan dioptimasi
Setelah tahu niatan kita bermedsos untuk apa, kita bisa memilih media sosial apa saja yang akan dioptimasi. Bisa dipilih dengan masing-masing karakter untuk tiap media sosial.
Karakter Twitter yang lebih terbatasi oleh karakter dalam setiap cuitannya. Atau Instagram yang semakin kesini berubah banyak fitur yang tersedia untuk kaum milenia;, mulai dari posting gambar, video, live IG, IGTV dan sekarang yang sedang hits karena mirip Tiktok yakni, Reels. Atau akan memilih facebook yang lebih banyak warga boomer dengan fitur grup dan fanspage. Atau dengan media sosial lainnya yang masih beragam jenis fitur dan algoritma yang berjalan.
Pastikan media sosial yang kalian pilih, dibuat dengan tampilan profesional dan tak lupa open account alias jangan private :)
3. Riset Sebelum Mengunggah Konten
Nah, berkaitan dengan algoritma media sosial, untuk mengoptimalkannya bisa dengan cara meriset terlebih dahulu segala perkontenan yang ada di media sosial yang dipilih ini. mulai dari engagement, interest dan timeline. Tiga hal ini yang lebih menjadi patokan kita untuk riset media sosial dan mengoptimasi.
a. Riset akun yang akan dikelola itu fokusnya tentang topik apa
Soal riset ini sangat penting dan dasar sekali karena berkaitan dengan langkah selanjutnya yang akan kita lakukan. Setiap media sosial tentu memiliki algoritma masing-masing yang mungkin akan berbeda tiap media sosial.
Nah, riset ini yang menyelamatkan langkah kita menghadapi algoritma ini. Misalnya pada instagram, engagement akun kita dengan followers, seberapa dekat interaksi akun kita dengan followers.
Secara umum, orang-orang memakai media sosial ini ada 3 tujuan, yaitu mencari inspirasi, informasi atau hibiuran. Oleh karena itu, saat kita mau membuat konten, setidaknya salah satu aspek dari tiga hal tersebut adalah tujuan konten yang akan kita buat.
b. Tentukan target yang sesuai dengan topik yang dipilih
Selanjutnya, buat survey kecil-kecilan. Tentukan target market kita siapa, jenis kelamin, usia berapa, dan bagaimana kebiasaan mereka.
c. Konsisten mengunggah konten
Content is the king tapi lagi-lagi konsisten adalah kunci, haha. Konten tanpa konsisten ya bagai rumah ilang kuncinya. Berdebu lalu ditinggalkan begitu saja
4. Posting saat golden time
Ini juga perlu diperhatikan. Jangan pernah posting konten saat orang sedang tidur.. Posting saat orang-orang masih hidup. Ada yang bilang bahwa golden time saat
5. Teknik Copywriting
Saat mempromosikan tulisan blog kita ke dalam media sosial, kita juga wajib untuk membuat copywriting sebagai takarir (caption) media sosial kita. Selain itu juga foto yang menarik untuk diunggah pun menjadi nilai lebih.
Ribet ya, mau posting di media sosial aja pake riset dan segala tetek bengek. Ya kembali lagi ke tujuan awal mau bermedia sosial untuk apa, kalau sebagai media perpanjangan personal branding kalian maka wajibun 'alaika (wajib atasmu) untuk melakukaan cara-cara ini.
Jadi, sudah siapkah Kalian untuk mengoptimasi media sosial kalian demi personal branding sebagai blogger? Semangat membranding diri ya :)
Ah, iya nih. Posting pas golden time. Kadang terlalu semangat, salah ambil moment, akhirnya postingan basi. Nambah ilmu, makasih
ReplyDeleteOptimasi media sosial itu penting tapi sulit dilakuin ðŸ˜
ReplyDelete