Untuk kalian yang suka buku bergenre fantasi dengan rasa lokal, bisa mencoba untuk membaca buku Nibiru karya Tasaro GK ini.
Buku Nibiru: Masa Kehancuran
Saya membaca buku Nibiru: Masa Kehancuran Karya Tasaro GK melalui buku fisik. Akan tetapi bisa juga dibaca melalui Gramedia Digital. Berikut identitas dan blurb buku ini.
Identitas Buku
Penulis: Tasaro GK
Penerbit: Bhuana Sastra BIP (Bhuana Ilmu Populer)
Tahun terbit: Januari 2019
Blurb
API, ANGIN, AIR, PETIR DALAM GENGGAMANNYA. SEGALA BINATANG TUNDUK PADA PERINTAHNYA. SETIAP DIA MUNCUL, DUNIA DALAM BAHAYA BESAR. SELURUH NEGERI TERANCAM KEHANCURAN, TAK ADA TEMPAT AMAN BAGI SEMUA.
NIBIRU BANGKIT SETIAP 5013 TAHUN SEKALI. DAN SEKARANG SUDAH MENDEKATI SAAT ITU....
•••
Di sebuah negeri bernama Kedhalu, hiduplah Dhaca bersama ketiga temannya: Sothap, Nyithal, dan Muwu. Mereka disebut "Empat Pengacau Kecil" karena suka membuat keributan di Kedhalu. Keempat anak itu bersekolah di Bephomany untuk melatih pughaba-olah tubuh yang bisa mendatangkan kekuatan tanpa batas. Pergi ke Bephomany adalah sesuatu yang dilakukan Dhaca dengan malas-malasan yang membuatnya empat kali tidak naik kelas.
Sampai pada satu titik kesadaran ketika Dhaca mimpi didatangi Nibiru, sang pembawa kiamat dan kekacauan, yang konon muncul setiap 5013 tahun, mengancam kehidupan Kedhalu, kampung halaman Dhaca. Dhaca tahu, kehancuran Kedhalu akan segera tiba. Ramalan kedatangan Nibiru hampir terpenuhi. Meski tampak mustahil, Dhaca dan kawan-kawan bersiap untuk melawannya! Tak ada lagi kata malas-malasan.
Review Buku Nibiru: Masa Kehancuran
Diawali dengan mimpi yang terasa nyata oleh Dhaca, seorang anak yang tinggal bersama ayahnya di negeri Kedhalu dan kemalasannya pergi ke Bephomany.
Bephomany adalah tempat belajar anak-anak Kedhalu untuk melatih bakat dan kemampuan. Dan semenjak mimpi itu hadir dan dirasakan Dhaca, kehidupannya berubah drastis.
"Aku melihat monster mengerikan. Matanya menyala, tubuhnya sekurus pohon Pundhubh," Dhaca terengah-engah. (hal. 11)
Orang-orang Kedhalu memiliki tradisi olah tubuh yang bisa mendatangkan kekuatan tanpa batas. Kemampuan itu disebut pughaba. Dalam bahasa Kedhalu, kata itu berarti 'kuasa'. (hal. 13)
Bahasa Kedhalu dan Pemilihan Nama
Awal membaca buku ini dan berkenalan dengan nama-nama yang ada di bahasa Kedhalu ini meskipun aneh, tapi tidak terasa asing. Dan aku menemukan formula bahasa yang digunakan di negeri Kedhalu dari otak-atik bahasa walikan hanacaraka. Ah, bisa digunakan bahasa sandi curhat nih. Haha.
Nyabhamalunyamanyipul! (Assalamualaikum!)
Di dalam perang, tak mudah untuk menyebut siapa penjahat siapa pahlawan, Dhaca." (hal. 493)
Rencana besar yang akan Dhaca lakukan memang sukses membuat penasaran. Dan plot twistnyaaa, aku masih terkejut. Aku akui buku pertama dari lima buku seri Nibiru milik Bang Tasaro ini memang keren.
Selain nama-nama di negeri Kedhalu yang merupakan bahasa walikan (kebalikan) dari aksara hanacaraka, pemilihan nama para persekutuan Raja di bawah pimpinan Maharaja Solux juga membuat saya terkesan: Plugos, Meror, Marte, Tergog, Vernet, Netzi, Ur, Nibiru, Saternatez, dan Giovreb. Entah langsung kepikiran solux=solar, matahari sebagai pusat tatasurya, maka nama raja-raja tadi adalah nama planet.
Terbukti ada cincin Raja Saternatez langsung teringat planet Saturnus yang mempunyai cincin. Dan aku baru sadar, Nibiru adalah nama planet kembaran Bumi yang ditengarai setiap mendekat ke Bumi dan bertabrakan, Bumi akan mengalami kerusakan.
Fix, buku selanjutnya masuk wishlist. Terima kasih penerbit BIP yang sudah mencetak kembali buku ini.
Post a Comment
Post a Comment