Bulan Februari sudah di penghujung hari. Yang artinya besok kita sudah memasuki bulan baru. Untuk kalian yang sedang bekerja atau pengabdi gajian, biasanya uang gaji masuk di awal bulan atau setiap tanggal tertentu.
Untuk kalian yang sudah atau hendak gajian, biar gaji kalian nggak sekali langsung hilang tak bersisa atau pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Disimak yaa!
6 Prioritas Keuangan Saat Gajian
Nah, berikut enam hal prioritas mengatur keuangan saat gajian tiba. Tentu saja untuk para pengabdi gajian lah ya:
1. Buat Rencana Belanja Bulanan
Pertama kali sih tetap harus bersyukur ya. Be grateful masih punya kerjaan. Nah setelah itu, baru lakukan hal ini, membuat rencana belanja bulanan.
Seperti halnya kita membuat to do list, atau blogplan bagi blogger. Catat semua pengeluaran bulan lalu, rencana pengeluaran bulan ini.
Perencanaan belanja bulanan dan realisasi pengeluaran ini wajib kita catat, sehingga bisa dilakukan sesuai on the track ya.
Aku ingat betul kata para financial planner seperti Prita Ghozie, Andhika Diskartes, Philip Mulyana dan yang lainnya, salah satu modal dasar untuk membantu menata keuangan adalah good money habit. Dan salah satunya adalah merencanakan pengeluaran dan mengeluarkan sesuai budget.
2. Menabung Dana Darurat dan Berinvestasi
Sekecil apapun kamu menabung, jika dilakukan secara rutin, maka kamu bisa merasakan manfaatnya jika suatu saat membutuhkannya. Lagi pula, yang paling penting adalah menumbuhkan kebiasaan dulu. Kalau terbiasa menyisakan untuk menabung, pasti bisa mengontrol penggunaan uang.
Bagaimana caranya? Kalau saya pribadi, menyisihkan minimal 10-20% dari pemasukan/gajian di awal untuk mengisi pos dana darurat. Dengan menyisihkan sebagian pemasukan di depan, gaya hidup dan pengeluaran akan menyesuaikan. Langkah ini untuk memaksa otak dan pikiran yang menyesuaikan diri dengan kondisi pemasukan yang sudah berkurang.
Oh iya, sesuai namanya, dana darurat adalah dana yang paling fundamental yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Dana yang dipersiapkan untuk keadaan darurat. Seperti halnya sebagai antisipasi saat terkena musibah, PHK, jatuh sakit, bangkrut, dan hal lainnya yang cukup membebani pengeluaran.
Nah, besar dana darurat ini usahakan sampai 6x pengeluaran bulanan ya, untuk single sih. Kalau untuk yang sudah berkeluarga 12x pengeluaran. Oleh karena itu, pelan-pelan saja ngisi pos dana darurat ini, asalkan kamu tahu bahwa ini adalah satu langkah kecil sebagai persiapan
Untuk investasi sendiri bagi saya yang paling penting adalah kita paham betul instrumen investasi yang akan kita gunakan. Entah itu reksadana, obligasi, saham, emas, bitcoin atau instrumen investasi lainnya. Kalau belum tahu investasi, paling tidak buka rekening tabungan berjangka atau deposito yang tidak mudah untuk diakses/dicairkan.
3. Alokasi Dana Sosial
Dana sosial bisa berupa zakat, infak dan sedekah. Bisa melalui lembaga amil maupun langsung diberikan kepada yang berhak seperti anak yatim, tetangga fakir miskin.
Sekarang sudah banyak lembaga amil zakat dan sedekah yang bisa kita manfaatkan. Atau mungkin kita tahu dengan pasti mau sedekah atau bayar zakat ke mana
Bagiku, ini merupakan prioritas utama saat gajian tiba ya. Besarnya 2,5% untuk zakat. Jadi, keluarkan dana zakat atau sedekah saat menerima gajian setiap bulan sebesar 2,5% – 10% dari penghasilan ya.
4. Penuhi Kebutuhan Bulanan
Ingat ya, namanya kebutuhan, bukan keinginan. Yang termasuk kebutuhan seperti kebutuhan rutin bulanan, seperti sembako, listrik/air, uang sekolah anak, iuran lingkungan/keamanan, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan rumah tangga masing-masing ya.
Besarnya biaya kebutuhan bulanan ini dapat kamu sisihkan minimal 40% dari pendapatan bulanan.
5. Bayar Tagihan Bulanan maupun Cicilan
Berapa banyak sih tagihan bulanan yang Kamu miliki? Tagihan rutin bulanan seperti bayar kontrakan/kos atau yang lainnya yang bersifat bulanan.
Untuk yang memiliki cicilan rumah maupun cicilan barang dari kartu kredit, ini yang tak kalah penting ya. Jangan lupa alokasikan gajian untuk membayar cicilan tersebut.
Tagihan-tagihan diatas adalah pengeluaran wajib yang sifatnya penting untuk didahulukan sebelum membayar pengeluaran lainnya. Kata para financial planner sih, sisihkan maksimal sebesar 30% dari pendapatan bersih yang Kamu miliki ya. Kalau pos ini nggak ada, bisa dialihkan ke investasi bukan?
6. Budget untuk hiburan
Bagiku ini yang tak kalah penting sih. Meski cuma budget untuk langganan aplikasi hiburan seperti nonton film, langganan musik atau buku bacaan. Ini penting untuk menjaga kewarasan setiap bulannya, haha.
Untuk budget ini, aku sisihkan sebesar 5% saja, Karena hiburanku sih kebanyakan gratisan, macam jalan kaki ke taman dekat kosan atau baca buku. Udah jarang checkout buku juga karena timbunan buku yang masih meninggi. Jadi wajib dibaca sampai abis dulu baru membeli buku baru :D.
"A part of all you earn is yours to keep. It should be not less than a tenth no matter how little you earn. It can be as much as more as you can afford. Pay yourself first." - The richest man in Babylon.
Demikian prioritas keuangan ketika gajian tiba. Jangan sampai hari ini gajian, 2-3 hari udah puasa sebulan. Kalau kamu gagal merencanakan, itu berarti kamu merencanakan kegagalan kan? Semangat tanggal tua, besok gajian! Haha.
Berhubung bukan orang yang terima gaji bulanan,
ReplyDeletekadang bersyukur pas terimanya di luar ekspektasi (misal sedang ada project mendadak) tapiii pas bulannya sedang super kering, ahahhahaaa...
tu uang celengan keluar semua deeeh, walau aku tahan-tahan yang koin (500, 1000 dan 2000an jangan sampe dipake)
yes, aku membiasakan diri buat celengan uang yang beda-beda nominalnya) maka itu sangat sangat helpful!
Baca ini jadi kangen kerja kantoran dan punya gaji tetap ya. kalau sekarang nggak ada kata gajian, jadi harus pintar mengandalkan insting buat mencukupi keuangan yang masuknya nggak menentu, keluarnya amat sangat menentu wakakakak.
ReplyDeleteDulu, saya seringnya pakai cara di atas, setiap bulan bikin budget pengeluaran, bahkan untuk belanjapun itemnya saya tulis, harganya juga, jadi bisa menekan belanja bulanan, dengan cara cari diskonan hehehe
Pas masih terima gaji bulanan sekian tahun yang lalu saya juga suka menerapkan hal yang mba Naqi share diatas. Karena kalo ga gitu gaji suka tiba2 abis aja gitu ya haha. Tapi sejak jadi freelancer, pengaturan pendapatannya cenderung berubah nih
ReplyDeleteUhm, ada tips kah atur keuangan bagi influencer yg pemasukannya up and down?
ReplyDeleteEmang bener wajib priioritaskan bayar2 yg kewajiban ya kayak SPP, tagihan listrik, dll.
Jadi keingat bukuku KAKEIBO wkwkkw prinsipnya hampir sama lah.
Saya suka banget bagi-bagi uang dari suami ke pos-pos kebutuhan rumah tangga. Habis dibagi rasanya lebih tenang. Budget belanja pun dibuat mingguan jadi lebih terkontrol. Cicilan-cicilan langsung dibayar abis gajian, sebelum kepake buat yang lain-lain.
ReplyDeleteKalau pendapatan sebagai freelancer, karena nggak tentu jadi sebagian masuk tabungan, sebagian buat checkout marketplace. Wkwk..
Ini ima btw. Hehe..
DeleteJadi ingat filosofi "Besar pasak daripada tiang".
ReplyDeleteKarena pengeluaran kebutuhan lebih besar daripada pendapatan. Ini bahaya banget, tentunya.. karena bisa terjebak dalam pola hidup yang tidak sehat. Sedih abnget kalau gaji hanya sekedar lewat.
Waktu awal kerja aku melakukan hal yang dituliskan di artikel ini, mba. Sampai akhirnya pandemi usai akhir tahun 2021, suami kerjaannya udah berkurang. Akhirnya dana darurat keluar deh, dan nggak bisa nabung saat itu karena pemasukan tidak seperti sebelumnya.
ReplyDeleteAku bersyukur, bisa bantuin dengan lumayan banyak job nulis atau freelance lainnya.
Membuat list pengeluaran memang penting banget ya bagi keuangan keluarga. Kalo saya, setiap gajian, yang pertama dilakukan adalah bayar utang dulu, sedekah, nabung kemudian untuk kebutuhan sehari-hari dan pengeluaran-pengeluaran lain yang sifatnya wajib baru deh kemudian untuk hiburan
ReplyDeleteBener deh pokoknya prioritaskan dulu kebutuhan bulanan, cicilan dan utang gitu, sedekah juga. Dan budget hiburan penting banget buat sekf reward juga sih kalau aku. Entah buat ngopi, langganan Netflix atau beli buku ya kann.
ReplyDelete