Santri merupakan para pelajar di pesantren yang selain memperdalam ilmu agama, juga memiliki potensi dan bakat di berbagai bidang lainnya. Mereka bukan hanya terbatas pada pengetahuan agama, namun juga dapat berkarya dan berprestasi dalam bidang-bidang yang beragam, termasuk bidang musik.
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak pesantren yang membuka ruang dan kesempatan bagi santri untuk mengeksplorasi bakat musik mereka. Dalam lingkungan pesantren, musik bukan hanya dianggap sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai alat untuk mengekspresikan diri, menyampaikan pesan-pesan moral, dan membangun harmoni sosial.
Santri yang turut berkarya dalam bidang musik seringkali mengambil inspirasi dari tradisi dan budaya lokal. Mereka memadukan elemen musik tradisional dengan genre musik modern, menciptakan kombinasi yang unik dan menghasilkan karya-karya yang autentik.
Nah, kali ini saya mau bercerita tentang teman saya di komunitas AIS Nusantara yang mengisi konten channel Youtube Lathief Studio tentang lagu munajat dengan musik yang terasa berbeda. Nah, kalian penasaran tidak? Ikuti perjalanannya Ihsan Lathief berkarya di Lathief Studio sampai akhir, yuk!
Lathief Studio, Karya Santri Menembus Harmoni
Santri biasanya identik dengan kaum tradisionalis, orang-orang yang mempertahankan tradisi kuno, kampungan dan terlihat ndeso. Padahal tradisional tidak bisa diartikan hanya sebatas itu. Apalagi bagi kaum santri.
Eits, kata siapa santri itu ndeso? Semua individu, termasuk santri, memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing, dan mereka pantas diapresiasi atas dedikasi dan kontribusinya dalam bidang apapun yang mereka tekuni.
Musik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia sejak zaman kuno. Melalui alunan melodi, irama, dan lirik, musik memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan, mengungkapkan emosi, dan menyatukan berbagai lapisan masyarakat.
Dalam konteks ini, tidak hanya musisi profesional yang mampu menghasilkan karya-karya musik yang memukau. Santri-santri, para pelajar di pesantren, juga tak jarang menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam bidang musik.
Termasuk juga yang dilakukan salah satu santri yang bernama Lathoiful Ihsan yang akrab disapa dengan Gus Ihsan ini. Sosok pemuda yang suka mengaransemen nada ini berasal dari Lampung.
Kenapa Musik?
Seorang santri, termasuk Gus Ihsan ini memilih musik sebagai sarana berkarya karena musik memberikan wadah yang luas dan kaya untuk mengekspresikan diri sekaligus menyebarkan ajaran agama, mengembangkan bakat dan kreativitas, serta menciptakan keharmonisan.
Musik menjadi medium yang kuat dalam mempengaruhi dan memberikan dampak positif kepada pendengarnya, sehingga santri melihatnya sebagai alat yang efektif untuk menyampaikan pesan dan mewujudkan nilai-nilai yang dianut.
Diawali dari hobi bermain musik mulai dari aransemen maupun menyanyi yang kemudian berlanjut ke ranah profesional dengan membuat channel Lathief Studio. Melalui sentuhan kreativitas, Gus Ihsan berhasil menciptakan musik yang memperkaya khazanah budaya Indonesia dan memperluas cakrawala musik lokal.
Perjalanan Lathief Studio
Awalnya diambil dari nama sendiri Lathoiful Ihsan. Cuma, karena awal-awal ada karya dari penyanyi lain, adik-adik dan teman-teman Gus Ihsan yang ikut nyanyi, sehingga diganti namanya menjadi Lathief Studio. Meskipun channel Lathief Studio dibuat tahun 2013, Gus Ihsan mengaku lebih menekuni Lathief Studio pada tahun 2015-2016.
Sebenarnya Lathief Studio memiliki visi untuk mencoba mewarnai dunia musik terutama dunia sholawat di Indonesia. Hal ini karena Gus Ihsan melihat selama ini belum banyak channel Youtube di Indonesia yang membuat karya shalawat dengan ciptaan syair sendiri. Akan tetapi masih banyak sekali yang cover sholawat dengan aransemen nada yang itu-itu saja.
Gus Ihsan sebagai santri yang pernah diajarkan menulis syair bahasa Arab pun mencoba untuk menulis syair sendiri tanpa mengurangi rasa kagum kepada syair ulama yang begitu banyak barokahnya. Gus Ihsan mengaku terus mencoba kebiasaan para ulama, yakni menulis syair-syair munajat.
Niche atau topik yang diambil untuk channel Lathief Studio adalah religi fokus tentang sholawat dan munajat. Tentu saja merujuk ke perbuatan dan pesan kebaikan, bertaubat.
Dibantu dengan 5 orang temannya, karya yang dihasilkan pun diusahakan merupakan karya ciptaan sendiri, meskipun ada beberapa cover tapi itu hanya sebagai selingan saja.
Album Pertama, Subhanak
Nah, setelah perjalanan penantian 2-3 tahun, akhirnya pada bulan Maret 2023 kemarin, album sholawat pertama berhasil diluncurkan dalam acara Mini Concert dan Album Launching di Waroeng Kitha, Sukarame, Bandar Lampung.
Saat peluncurannya, lagu-lagu dalam album ini tentunya dinyanyikan secara exclusive. Tentu saja keluarga Gus Ihsan dan beberapa sahabat yang berkenan hadir menjadi pendengar pertama dari album ini.
Album pertama ini berisi 10 lagu sholawat, antara lain:
1. Asyrofal Kholqi
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Miftahuddin Ahmad al Jambari
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief & Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer: HP Music
2. Ya Nabi
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Ihsan Lathief
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief & Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer: HP Music
3. Nuron Mubina
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Ihsan Lathief
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief & Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer: HP Music
4. Musthofa
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Islamic Nasheed
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief & Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer: HP Music
5. Subhanak
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Ihsan Lathief
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief & Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer: HP Music
6. Asholatu 'Alan Nabi
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Ihsan Lathief
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief & Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer: HP Music
7. Ya Man Yaro
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Imam Asy Syafi'i ra
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief & Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer: HP Music
8. Rohmatuka
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Miftahuddin Ahmad al Jambari
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief& Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer: HP Music
9. Antal Hana
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Islamic Nasheed
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief & Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer: HP Music
10. Habibun Li Qolbi
Song by Ihsan Lathief
Lyric by Ihsan Lathief
Vocal Recorded at Lathief Studio
Music by Ihsan Lathief & Ega HQ
Mixing & Mastering by Ega HQ
Video & artwork by Mukhlis, Heri & Tholhah
Executive Producer : HP Music
Terlihat dari dua lagu yang liriknya merupakan syair ulama, yakni Musthofa dan Antal Hana, syair ulama yang diaransemen ulang, komposisi nada dibuat ulang. Juga ada dua lagu yang dibuat teman, sementara enam lagu sisanya merupakan lagu syair ciptaan Gus Ihsan sendiri.
Setelah album ini rilis, Gus Ihsan mengaku akan fokus untuk menyebarkan lagu-lagunya. Tak bisa dipungkiri bahwa teman-teman yang berkarya di dunia musik tanah air pun lebih banyak. Mungkin saja nanti lagu-lagu Gus Ihsan bisa diunggah di Langit Musik. Hal ini bisa menjadi sebagai salah satu cara menyebarkan album Subhanak ini demi mendukung karya anak bangsa.
Saya sendiri merasa, lagu-lagunya Gus Ihsan ini memang terdengar unik. Dimana teman-teman yang berkarya dalam sholawat kebanyakan diiringi dengan musik hadrah, rebana, gambus atau musik mainstream lainnya, Gus Ihsan menggunakan musik yang berbeda.
"Ayo berkarya di bidang masing-masing. Karena Allah meletakkan ilmu-ilmu manfaat di semua makhlukNya." - Gus Ihsan
IndiHome menjadi Jalan Santri untuk Berkarya dengan Kreatif
IndiHome, sebagai salah satu layanan internet dan TV kabel yang banyak digunakan di Indonesia, telah menjadi jalan bagi santri untuk berkarya secara kreatif.
Layanan dari Telkom Indonesia ini memberikan akses yang mudah dan cepat ke dunia digital, membuka peluang yang luas bagi santri untuk mengekspresikan bakat dan minat mereka.
Berikut ini adalah beberapa cara di mana IndiHome menjadi jalan yang penting bagi para santri untuk berkarya dengan kreatif:
1. Akses ke Informasi dan Pengetahuan
Dengan menggunakan IndiHome, para santri dapat mengakses sumber daya internet yang kaya akan informasi dan pengetahuan. Mereka dapat mengambil manfaat dari berbagai platform pembelajaran online, situs web, blog, dan media sosial untuk meningkatkan pengetahuan mereka dalam berbagai bidang.
Melalui IndiHome, santri juga dapat mengeksplorasi berbagai jenis karya kreatif, seperti video, podcast, blog, musik, seni visual, dan lain sebagainya. Meskipun menjadi pekerja di rumah, mereka dapat menggunakan internet yang cepat dan stabil untuk mencari inspirasi, mempelajari teknik-teknik baru, dan segala hal yang diperlukan dirinya untuk menghasilkan karya-karya yang lebih beragam, kreatif, dan bermakna.
2. Kolaborasi dan Koneksi
Selain itu, IndiHome juga memungkinkan santri untuk terhubung dengan sesama santri dan komunitas kreatif di seluruh dunia. Komunitas AIS Nusantara pun salah satu komunitas pembuat konten media digital dari pesantren.
Melalui akses internet yang stabil, mereka dapat melakukan kolaborasi dengan musisi, seniman, penulis, bookstagram, atau pakar di bidang-bidang yang mereka minati. Hal ini membuka peluang untuk menggabungkan berbagai bakat dan pengalaman, menciptakan karya-karya yang unik dan menarik.
3. Produksi Konten Digital
IndiHome memungkinkan santri untuk menghasilkan konten digital yang kreatif. Mereka dapat membuat video, podcast, blog, atau media online lainnya untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pesan mereka.
Santri dapat menggunakan kemampuan teknologi digital yang disediakan oleh IndiHome, seperti perangkat lunak pengeditan video, alat rekaman audio, dan platform distribusi konten, untuk menciptakan karya-karya berkualitas tinggi.
Seperti halnya yang dilakukan oleh tim Lathief Studio yang aktif memproduksi konten digital yang bermanfaat, mulai dari perekaman, pengeditan hingga distribusi karya kontennya. Seluruhnya dilakukan dengana bantuan internet provider dari Telkom Indonesia ini.
4. Promosi dan Pemasaran Karya
Santri bisa memanfaatkan IndiHome sebagai platform untuk mempromosikan karya-karya mereka. Mereka dapat membuat portofolio online, mengunggah video, musik, atau konten lainnya ke platform media sosial atau situs web mereka sendiri.
Dengan menggunakan kemampuan IndiHome dalam mengakses internet dengan kecepatan tinggi, karya-karya santri dapat dengan mudah dijangkau oleh khalayak yang lebih luas. Untuk musik sendiri, IndiHome bekerjasama dengan Langit Musik sebagai wadah para musisi lokal agar karyanya bisa lebih meluas dan menjangkau banyak pendengar.
IndiHome juga memberikan akses ke strategi pemasaran digital. Santri dapat memanfaatkan platform media sosial, situs web, dan iklan online untuk mempromosikan dan mengarahkan karya-karya mereka kepada target audiens yang sesuai.
Dengan menggunakan analitik dan data yang disediakan oleh IndiHome, santri dapat melacak dan mengukur dampak dari karya-karya mereka, serta meningkatkan jangkauan dan kualitas dari upaya pemasaran mereka.
Secara keseluruhan, internet provider dari Telkom Indonesia ini menjadi jalan yang penting bagi santri untuk berkarya dengan kreatif. Dengan akses internet yang stabil dan berkecepatan tinggi, santri dapat mengoptimalkan potensi kreativitas mereka dalam berbagai bidang.
Gus Ihsan sendiri selama berkarya di Lathief Studio mengaku ditemani dengan internet provider yang punya akses internet cepat dan stabil, IndiHome.
Penutup
Santri memang bagian dari kaum tradisionalis. Mereka adalah orang-orang yang teguh memegang nilai-nilai tradisi lama yang baik. Dalam era digital ini, santri harus berani keluar dari pertapaannya. Mereka harus berani tampil di depan menyebarkan keilmuan pesantren. Santri tidak boleh bersembunyi dari problematika masyarakat.
Sesuai pesan Gus Ihsan yang mengatakan banyak cara untuk menyampaikan keilmuan yang kita miliki sebagai santri. Sampaikan dengan santun dan tetap menjunjung tinggi tradisi yang ada.
IndiHome membuka peluang untuk mengeksplorasi, berkolaborasi, mempromosikan, dan menghasilkan karya-karya yang dapat memberikan dampak positif bagi diri mereka sendiri, masyarakat, dan dunia secara luas. Yuk para santri, mari berkarya secara kreatif bersama IndiHome dari Telkom Indonesia!
Referensi:
- wawancara dengan Gus Ihsan
- https://www.instagram.com/ihsanlathief/
- https://www.youtube.com/@LathiefStudio
- https://indihome.co.id/
Antri zaman now nggak ndeso lah. Buktinya bisa membuat karya musik religius yang bisa dinikmati oleh siapa saja.
ReplyDeleteSantri maksudnya itu ya. Maaf typo.
ReplyDeletegadgetnya kece banget. suka liat kamarnya yang rapi. ditambah koneksi IndiHome, produktif deh bikin karya.
ReplyDeleteKece euyy! Ini toh di balik channel yang sering seliweran tuh di medsos. Mantap diangkat sama bu dosen jadi profiling gini, jadi makin tahu gimana perjuangannya
ReplyDeletekeren bangeeet ada santri yang bisa sukses berkarya. salfok sama gadgetnya yang banyak. ternyata di balik pembuatan musik toolnya banyak banget ya
ReplyDeleteMasya Allah, santri juga bisa produktif. Lathief bisa menjadi contoh bahwa lagu islami juga bisa menembus industri musik dan santri bisa berkreasi dan produktif
ReplyDeleteSukses terus untuk Latief. Berkat internet cepat dari IndiHome, jadi bisa berkarya di dunia digital ya.
ReplyDeleteGini nih yang perlu diapresiasi. Menggunakan internet dgn positif jd bs berdampak positif jg ke orang lain. Ga hanya barokah memberi hiburan tapi juga pahala plus pendapatan. Keren Gus Ihsan.
ReplyDeleteassalamualaikum kak, izin follow blog aku ya kak>> aankambang
ReplyDeleteUcapan Gus Ihsan jadi penyemangat ya untuk terus berkarya.
ReplyDeleteApalagi buat para santri dan punya dukungan internet yang mantap juga ini ya.
So proud dengan prestasi Gus Ihsan dengan seni musiknya.
ReplyDeleteAlhamdulillah di pesantren keluarga kami pun anak-anak santri diberi ruang untuk berekspresi dengan kesenian, termasuk seni musik.
Semoga kehadiran sosok ihsan lathief dapat menginspirasi anak-anak muda, khususnya para santri untuk dapat berprestasi dengan segala potensi yang dimiliki.
Kepo banget sama Channelnya Gus Ihsan. Btw, zaman sekarang memang banyak yang suka sholawat. Semoga makin banyak santri yang mengikuti jejak Gus Ihsan.
ReplyDeleteHebat Gus Ihsan sambil syiar Islam melalui musik. Seperti zamannya Wali Songo, syiar Islam dilakukan melalui wayang.
ReplyDeleteNah, ini nih kalau internet dimanfaatkan secara positif. Bisa banget menginspirasi dan bermanfaat bagi sesama. Keren nih Gus Ihsan
ReplyDeleteAlat mendukung, suaranya adem di hati, bikin betah dengerinnya. Smoga kedepan nya makin kreatif dan maju ya kak.
ReplyDeletemantap, lanjutkan anak muda, meski mengemban sebagai seorang santri tapi tidak menutup mata akan kecanggihan teknologi dan memanfaatkannya untuk hal-hal positif, luar biasa
ReplyDeleteWoaahh ini keren sih, inspiratif! Bangga banget bisa berkarya dengan memanfaatkan teknologi internet yang maksimal kayak gini.
ReplyDeleteKisah ini menunjukkan bahwa siapa pun bisa sukses berkarya, asalkan tekun dan konsisten.
ReplyDeleteIni merupakan bukti kalau koneksi internet bisa menjadi modal seseorang untuk berkarya ya..
ReplyDeleteKeren sekali.
ReplyDeleteYang terbayang di benakku adalah apapun profesinya, tetap bisa berkarya dengan penuh inspirasi bersama IndiHome.
keren nih mba, santri yang juga pemusik yaa.. modalnya internet cepat juga untuk memproses musik dan mempublikasikan karya
ReplyDelete